click for watching

Monday, 30 September 2013

Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi)

Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi)

DEFINISI Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/L darah.

Biasanya konsentrasi kalium yang tinggi adalah lebih berbahaya daripada konsentrasi kalium yang rendah. Konsentrasi kalium darah yang lebih dari 5.5 mEq/L akan mempengaruhi sistem konduksi listrik jantung. Bila konsentrasi yang tinggi ini terus berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantung akan berhenti berdenyut.

PENYEBAB Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan baik. Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal, seperti triamterene, spironolactone dan ACE inhibitor.

Hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh penyakit Addison, dimana kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon yang merangsang pembuangan kalium oleh ginjal dalam jumlah cukup. Penyakit Addison dan penderita AIDS yang mengalami kelainan kelenjar adrenal semakin sering menyebabkan hiperkalemia.

Gagal ginjal komplit maupun sebagian, bisa menyebabkan hiperkalemia berat. Karena itu orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk biasanya harus menghindari makanan yang kaya akan kalium.

Hiperkalemia dapat juga dapat terjadi akibat sejumlah besar kalium secara tiba-tiba dilepaskan dari cadangannnya di dalam sel. Hal ini bisa terjadi bila:
- sejumlah besar jaringan otot hancur (seperti yang terjadi pada cedera tergilas) - terjadi luka bakar hebat
- overdosis kokain.

Banyaknya kalium yang masuk ke dalam aliran darah bisa melampaui kemampuan ginjal untuk membuang kalium dan menyebabkan hiperkalemia yang bisa berakibat fatal.

GEJALA Hiperkalemia ringan menyebabkan sedikit gejala.

Gejalanya berupa irama jantung yang tidak teratur, yang berupa palpitasi (jantung berdebar keras).

DIAGNOSA Biasanya hiperkalemia pertama kali terdiagnosis pada pemeriksaan darah rutin atau karena ditemukannya perubahan pada pemeriksaan EKG.

PENGOBATAN Pengobatan harus segera dilakukan jika kalium meningkat diatas 5 mEq/L pada seseorang dengan fungsi ginjal yang buruk atau diatas 6 mEq/L pada seseorang dengan fungsi ginjal yang normal.

Kalium bisa dibuang dari tubuh melalui saluran pencernaan atau ginjal ataupun melalui dialisa. Kalium dapat dibuang dengan merangsang terjadinya diare dan dengan menelan sediaan yang mengandung resin pengisap kalium. Resin ini tidak diserap di saluran pencernaan, sehingga kalium keluar dari tubuh melalui tinja.

Bila ginjal berfungsi dengan baik, diberikan obat diuretik untuk meningkatkan pengeluaran kalium.

Jika diperlukan pengobatan segera, dapat diberikan larutan intravena yang terdiri dari kalsium, glukosa atau insulin. Kalsium membantu melindungi jantung dari efek kalium konsentrasi tinggi, meskipun efek ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Glukosa dan insulin memindahkan kalium dari darah ke dalam sel, sehingga menurunkan konsentrasi kalium darah.

Jika pengobatan ini gagal atau jika terjadi gagal ginjal, mungkin perlu dilakukan dialisa.

Hiperfosfatemia

Hiperfosfatemia

DEFINISI Hiperfosfatemia (kadar fosfat yang tinggi dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi fosfat dalam darah lebih dari 4,5 mgr/dL darah.

Sumber makanan yang kaya akan fosfat : - susu dan produk-produk olahan susu - buncis - coklat - kacang-kacangan - bayam, lombok cina, kangkung dan sayuran berdaun hijau lainnya.

PENYEBAB Ginjal yang normal sangat efisien dalam membuang kelebihan fosfat sehingga hiperfosfatemia jarang terjadi, kecuali pada penderita kelainan fungsi ginjal yang sangat berat.

Pada penderita gagal ginjal, hiperfostatemia merupakan suatu masalah karena dialisa sangat tidak efektif dalam membuang kelebihan fosfat.

GEJALA Jika pada penderita yang menjalani dialisa, konsentrasi fosfat darahnya meningkat, maka konsentrasi kalsium darah akan menurun. Hal ini merangsang kelenjar paratiroid untuk mengeluarkan hormon paratiroid, yang akan meningkatkan konsentrasi kalsium darah dengan cara mengambil kalsium dari tulang. Jika keadaan ini terus berlanjut, bisa terjadi kelemahan tulang yang progresif, mengakibatkan nyeri dan patah tulang karena cedera yang ringan.

Kalsium dan fosfat dapat membentuk kristal pada dinding pembuluh darah dan jantung, menyebabkan arteriosklerosis yang berat dan memicu terjadinya stroke, serangan jantung dan sirkulasi darah yang buruk. Kristal tersebut juga dapat terbentuk di kulit dan menyebabkan rasa gatal yang hebat.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN Hiperfosfatemia pada penderita dengan kerusakan ginjal diatasi dengan mengurangi asupan fosfat dan mengurangi penyerapan fosfat dari saluran pencernaan. Makanan yang kaya akan fosfat harus dihindari dan antasid yang mengandung kalsium harus diminum bersamaan dengan makanan sehingga kalsium dapat berikatan dengan fosfat dalam usus dan tidak diserap.

Perangsangan yang terus menerus pada kelenjar paratiroid dapat menyebabkan hiperparatiroidisme dan biasanya kelenjar paratiroid harus diangkat melalui pembedahan.

Saturday, 28 September 2013

Dehidrasi

Dehidrasi

DEFINISI Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh.

Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme haus.

Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan memenuhi kebutuhannya akan cairan.

Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebut hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin.

Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan.

Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih.

PENYEBAB Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi: Muntah Diare Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam) Panas yang berlebihan Demam Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan.

Penyakit tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus dan penyakit Addison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan.

GEJALA Pada awalnya, dehidrasi merangsang pusat haus di otak, menyebabkan penderita minum lebih banyak air. Bila asupan cairan tidak dapat mengimbangi pengeluarannya, dehidrasi akan menjadi lebih berat. Jumlah keringat akan berkurang dan hanya sedikit menghasilkan air kemih.

Air akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah. Bila dehidrasi berlangsung terus menerus, jaringan tubuh mulai mengering.

Sel-sel mulai mengkerut dan mengalami gangguan fungsi. Sel-sel otak merupakan sel yang paling mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari pertanda utama terjadinya dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut menjadi koma.

Selain air, dehidrasi juga menyebabkan hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama natrium dan kalium. Karena itu dehidrasi sering disertai dengan kekurangan elektrolit.

Jika terjadi kekurangan elektrolit, air tidak dapat berpindah dari cadangannya di dalam sel ke dalam darah. Sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang. Tekanan darah dapat menurun, menyebabkan perasaan melayang atau seakan-akan hendak pingsan, terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortostatik).

Jika kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam, seperti ginjal, hati dan otak.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN Untuk dehidrasi ringan, yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan kalium. Minuman yang diperjualbelikan (misalnya Gatorade), telah diracik sedemikian rupa untuk menggantikan garam (elektrolit) yang hilang setelah melakukan latihan berat. Minuman ini juga bisa digunakan untuk mencegah dehidrasi atau untuk mengobati dehidrasi ringan. Hal ini juga bisa diatasi dengan minum sejumlah cairan dan mengkonsumsi sedikit garam selama atau setelah latihan. Orang-orang yang memiliki masalah jantung atau ginjal, harus terlebih dulu melakukan konsultasi dengan dokternya mengenai penggantian cairan yang aman sebelum melakukan latihan.

Bila tekanan darah sangat menurun sehingga terjadi syok, untuk mengatasinya biasanya diberikan larutan yang mengandung natrium klorida intravena. Pada awalnya cairan intravena diberikan dengan cepat dan kemudian diperlambat sejalan dengan perbaikan keadaan fisik penderita.

Penyebab yang mendasari dehidrasi selalu diatasi. Misalnya bila seseorang menderita diare, selain diberikan cairan pengganti juga diberikan obat untuk mengobati atau menghentikan diare. Jika ginjal terlalu banyak mengeluarkan air karena terjadi kekurangan hormon antidiuretik (seperti yang bisa terjadi pada penderita diabetes insipidus), diberikan pengobatan hormon antidiuretik jangka panjang.

Jika penyebab dehidrasi berhasil diatasi, dilakukan pemantauan terhadap penderita untuk memastikan asupan cairan per-oralnya cukup untuk mempertahan hidrasi.

Friday, 27 September 2013

Asidosis Respiratorik

Asidosis Respiratorik

DEFINISI Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.

Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.

Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.

PENYEBAB Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat. Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti: - Emfisema - Bronkitis kronis - Pneumonia berat - Edema pulmoner - Asma.

Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan. Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.

GEJALA Gejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk.

Jika keadaannya memburuk, rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma. Stupor dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau jika pernafasan sangat terganggu; atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu terganggu.

Ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.

DIAGNOSA Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran karbondioksida dari darah arteri.

PENGOBATAN Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru.

Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada penderita penyakit paru-paru seperti asma dan emfisema.

Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu diberikan pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.

Tuesday, 24 September 2013

Asidosis Metabolik

Asidosis Metabolik

DEFINISI Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.

Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.

PENYEBAB Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:

1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.

2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme. Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.

3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.

Penyebab utama dari asidois metabolik: Gagal ginjal Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal) Ketoasidosis diabetikum Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat) Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.

GEJALA Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini.

Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan kematian.

DIAGNOSA Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan). Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah.

Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida dan bikarbonat dalam darah.

Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya. Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.

Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih.

PENGOBATAN Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.

Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung. Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.

Friday, 20 September 2013

Angigrafi Kelenjar Limfa (Lymphangiography)

Angigrafi Kelenjar Limfa (Lymphangiography)

DEFINISI Angiografi kelenjar limfa digunakan untuk memeriksa pembuluh limfa. Angiografi kelenjar limfa dilakukan dengan pemeriksaan sinar-X serial setelah dokter menyuntikkan cairan kontras khusus pada pembuluh limfa di kedua kaki atau yang lebih jarang di kedua tangan. Nama lain dari tes Angiografi kelenjar limfa adalah lymphangiography.

Cairan kontras yang disuntikkan pada kaki memungkinkan dokter memeriksa kelenjar limfa pada tungkai, selangkangan dan daerah iliaka, serta retroperitoneum sampai ke pembuluh limfa dada. Injeksi pada tangan memungkinkan pemeriksaan terhadap kelenjar limfa di ketiak dan supraklavikular.

Pemeriksaan sinar-X segera dilakukan setelah injeksi untuk menunjukkan pengisian system pembuluh limfa dan kemudian setelah 24 jam dilakukan penyinaran lagi untuk memeriksa kelenjar limfa. Karena cairan kontras akan berada pada kelenjar selama lebih dari 2 tahun, maka juga dilakukan pemeriksaan sinar-X sesudahnya.

Mengapa tes lymphangiography dilakukan?

Angiografi kelenjar limfa dilakukan karena beberapa alasan berikut ini :

1. Untuk mendeteksi dan menentukan stadium limfoma dan untuk mengidentifikasi penyebaran kanker pada kelenjar limfa. 2. Untuk membantu terapi pembedahan atau mengevaluasi keefektifan kemoterapi dan terapi radiasi dalam pengontrolan kanker. 3. Untuk menginvestigasi pembesaran kelenjar limfa yang sudah terdeteksi dengan CAT scan atau ultrasonografi.

Apa yang harus Anda ketahui sebelum tes Angiografi kelenjar limfa?

1. Anda akan mempelajari tes Angiografi kelenjar limfa, termasuk siapa yang akan melakukan, dimana dan perkiraan lamanya tes (sekitar 3 jam). Juga dilakukan penyinaran tambahan pada hari berikutnya, tetapi hanya akan berlangsung selama 30 menit. 2. Injeksi cairan kontras biru pada kedua kaki menyebabkan sedikit rasa tidak nyaman, dan cairan akan mengubah warna urine dan feses selama 48 jam dan kulit dan penglihatan Anda menjadi kebiruan selama 48 jam. 3. Obat anestesi local akan diinjeksikan sebelum dibuat insisi kecil pada kedua kaki. Kemudian cairan kontras diinjeksikan selama ½ jam dengan menggunakan kanula yang dimasukkan ke pembuluh limfa. Selama penyuntikkan Anda sebisa mungkin tidak bergerak. 4. Katakan pada dokter atau perawat jika Anda alergi terhadap kerang-kerangan (seperti kerang atau udang), yodium, atau cairan kontras pada pemeriksaan medis lainnya. 5. Jika tes Angiografi kelenjar limfa dilakuakan pada pasien rawat jalan harus ada teman yang menemaninya. 6. Tepat sebelum tes Angiografi kelenjar limfa Anda harus buang air kecil. Anda akan mendapat obat tidur dan obat-obatan lain. 7. Anda perlu menandatangani surat yang menyatakan persetujuan Anda untuk melakukan tes . Pastikan untuk membaca surat ini dengan hati-hati dan tanyakan bila ada bagian yang tidak Anda mengerti.

Apa yang terjadi selama tes Angiografi kelenjar limfa?

1. Dilakukan penyinaran sinar-X pendahuluan pada dada dan kulit pada setiap kaki dibersihkan dengan antispetik. 2. Dokter menginjeksikan cairan kontras biru pada daerah di antara kedua jari kaki, biasanya pada antara jari pertama dan kedua serta jari keempat dan kelima. 3. Cairan kontras akan terinfiltrasi pada system pembuluh limfa dan dalam waktu 15 sampai 30 menit pada pembuluh limfa akan tampak garis kecil berwarna biru pada permukaan atas di punggung kaki. 4. Dokter akan menyuntikkan anestesi lokal pada setiap kaki dan membuat insisi kecil untuk memaparkan pembuluh limfa. Kemudian dokter memasukkan kanula dan dengan perlahan memasukkan cairan kontras. Mungkin digunakan fluoroskopi memonitor pengisian system pembuluh limfa. 5. Jarum dilepas insisi dijahit dan dipasang perban. 6. Dilakukan penyinaran dengan sinar-X pada tungkai , pelvis, perut dan dada. 7. Anda kemudian diantar ke ruangan Anda, tetapi harus kembali 24 jam kemudian untuk penyinaran tambahan.

Apa yang terjadi setelah tes Angiografi kelenjar limfa

1. Anda akan berulang kali diperiksa. Katakan pada perawat jika nafas Anda pendek-pendek, nyeri pada dada atau merasa panas.

2. Anda akan istirahat di tempat tidur selama 24 jam dengan kaki terangkat untuk membantu mengurangi pembengkakan. Perawat akan mengompres tempat insisi dengan es untuk membantu mengurangi pembengkakan dan memberi Anda obat anti nyeri.

3. Tempat insisi mungkin akan terasa nyeri selama beberapa hari setelah tes. Perban biasanya dipasang selama 2 hari untuk memastikan bahwa luka tersebut kering.

4. Anda akan mendapat sinar-X lanjutan, jika diperlukan.

Apakah tes Angiografi kelenjar limfa berisiko?

Tes Angiografi kelenjar limfa tidak dilakukan pada penderita yang alergi terhadap cairan kontras, gangguan pernafasan, penyakit jantung, penyakit hati atau ginjal yang berat.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang normal?

Normalnya, sistem pembuluh limfa akan terisi penuh dan rata dengan cairan kontras pada pemeriksaan sinar-X awal. Pada penyinaran setelah 24 jam, kelenjar limfa akan terisi penuh dengan cairan kontras dan batasnya tegas.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang abnormal?

Pembesaran kelenjar yang tampak seperti busa menunjukkan limfoma, yaitu sejenis kanker yang berasal dari kelenjar limfa. Untuk menentukan stadium kanker diperlukan tes-tes lain.

Thursday, 19 September 2013

Amiloidosis

Amiloidosis

DEFINISI

Amiloidosis adalah suatu penyakit dimana amiloid (suatu protein yang tidak biasa, yang dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam tubuh), terkumpul dalam berbagai jaringan.

Terdapat beberapa bentuk amiloidosis:

1. Amiloidosis primer. Penyebabnya tidak diketahui. Penyakit ini dihubungkan dengan kelainan sel plasma.

2. Amiloidosis sekunder. Amiloidosis terjadi sekunder terhadap penyakit lain seperti tuberkulosis, artritis rematoid, demam Mediterranian familial atau ileitis granulomatosa.

3. Amiloidosis herediter. Mengenai saraf dan organ tertentu. Terjadi pada orang-orang dari Portugal, Swedia, Jepang dan banyak negara lainnya.

Bentuk lain dari amiloidosis berhubungan dengan penuaan normal dan terutama mengenai jantung.

PENYEBAB

Penyebab menumpuknya amiloid biasanya tidak diketahui.

Amiloidosis bisa merupakan respon terhadap berbagai penyakit yang menyebabkan infeksi atau peradangan menetap.

Bentuk amiloidosis lainnya berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

GEJALA

Penumpukan sejumlah besar amiloid dapat mengganggu fungsi normal berbagai organ. Gejala amiloidosis tergantung kepada lokasi penimbunan amiloid. Banyak penderita hanya menunjukkan sedikit gejala, sedangkan penderita lainnya memiliki gejala yang bisa berakibat fatal.

Pada amiloidosis primer, amiloid terkumpul di jantung, paru-paru, kulit, lidah, kelenjar tiroid, usus, hati, ginjal dan pembuluh darah. Penumpukan ini bisa menyebabkan: - gagal jantung - denyut jantung yang tidak teratur - kesulitan bernafas - penebalan lidah - hipoaktivitas kelenjar tiroid - berkurangnya kemampuan menyerap makanan - gagal hati - gagal ginjal - mudah memar atau perdarahan abnormal lainnya karena efeknya terhadap proses pembekuan darah.

Kelainan fungsi saraf menyebabkan kelemahan dan sensasi yang abnormal. Bisa juga terjadi sindroma terowongan Carpal.

Bila mengenai jantung, dapat terjadi kematian karena gagal jantung berat atau denyut jantung yang tidak teratur.

Pada amiloidosis sekunder, amiloid cenderung tertimbun di hati, limpa, ginjal, kelenjar adrenal dan kelenjar getah bening. Hati dan limpa membesar dan teraba berbatas tegas dan kenyal. Organ lain dan pembuluh darah dapat terkena, walaupun jantung jarang sekali terlibat.

DIAGNOSA

Amiloidosis kadang-kadang sulit dikenali karena penyakit ini menimbulkan banyak gejala. Diduga suatu amiloidosis jika terjadi kegagalan beberapa organ atau jika penderita mudah mengalami perdarahan tanpa penyebab yang jelas. Bila ditemukan kelainan saraf perifer yang diturunkan dalam suatu keluarga, maka diduga suatu amiloidosis bentuk hererditer.

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah lemak perut yang diambil dengan jarum yang dimasukkan di sekitar pusar. Atau bisa diambil jaringan untuk biopsi dari kulit, dubur, gusi, ginjal atau hati. Dengan teknik pewarnaan khusus, maka amiloid akan tampak dibawah mikroskop.

PENGOBATAN

Amiloidosis tidak selalu membutuhkan pengobatan. Bila penyebabnya adalah penyakit lain, pengobatan terhadap penyakit tersebut biasanya akan memperlambat atau bahkan menghilangkan amiloidosis. Amiloidosis yang disebabkan oleh mieloma multipel memiliki prognosis yang buruk; penderita dengan kedua penyakit ini akan meninggal dalam 1-2 tahun.

Pengobatan untuk amiloidosis tidak selalu berhasil. Penderita mungkin akan merasa lebih baik bila mengkonsumsi Prednison dan Melfalan, kadang-kadang dengan Kolkisin.

Kolkisin sendiri bisa membantu meringankan amiloidosis yang dipacu oleh demam Mediterranien familial.

Penumpukan amiloid (tumor amiloid) di bagian tubuh tertentu kadang dapat diangkat melalui pembedahan.

Penderita yang ginjalnya rusak karena amiloidosis bisa menjalani pencangkokan ginjal. Penderita yang memiliki masalah dengan jantung, bisa menjalani pencangkokan jantung. Tetapi organ yang dicangkokkan, nantinya juga akan terkena penumpukan amiloid.

Pada bentuk herediter, kelainan karena penumpukan amiloid terjadi di hati, karena itu untuk menghentikan perkembangan penyakitnya, beberapa penderita menjalani pencangkokan hati.

Wednesday, 18 September 2013

Alkalosis Respiratorik

Alkalosis Respiratorik

DEFINISI Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.

PENYEBAB Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.

Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.

Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah: - rasa nyeri - sirosis hati - kadar oksigen darah yang rendah - demam - overdosis aspirin.

GEJALA Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah.

Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah arteri. pH darah juga sering meningkat.

PENGOBATAN Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini.

Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.

Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya. Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.

Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.

dokter gila

Alkalosis Metabolik

Alkalosis Metabolik

DEFINISI

Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.

PENYEBAB

Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).

Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat. Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.

Penyebab utama akalosis metabolik:

Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat) Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).

GEJALA

Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot berkedut dan kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali.

Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).

DIAGNOSA

Dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.

PENGOBATAN

Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan kalium) .

Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.

Untuk mengurangi edema /penumpukan cairan dapat diberikan Asetazolamide, sedangkan untuk menghemat kadar kalium dapat diberikan Triamterene, Spironolactone, Amiloride

Captopril, Enalapril, Lisinopril dapat diberikan untuk kasus metabolik alkalosis yang disebabkan oleh penyakit hiperaldosteron.

Tuesday, 17 September 2013

Virilization

Virilization

DEFINISI

Virilization adalah terbentuknya sifat-sifat maskulin yang berlebihan, biasanya pada wanita, seringkali sebagai akibat kelenjar adrenalin yang memproduksi androgen secara berlebihan (testosteron dan hormon-hormon sejenis).

1. Virilization disebabkan produksi androgen berlebihan yang biasanya disebabkan oleh membesarnya kelenjar adrenalin atau tumor.

2. Gejala-gejalanya termasuk rambut wajah dan tubuh yang berlebihan, kebotakan, jerawat, suara yang berat, otot yang membesar, dan peningkatan gairah seks.

3. Perubahan tubuh memudahkan dokter untuk mengenali virilization, dan tes penekanan dexamethasone bisa membantu dokter untuk memastikan penyebabnya.

4. Kelenjar adrenalin yang mengandung tumor diangkat dengan cara operasi, meskipun kadangkala obat-obatan bisa mengurangi produksi hormon yang berlebihan.

PENYEBAB

Penyebab paling umum pada virilization adalah porsi produksi hormon yang membesar pada adrenalin cortex (adrenalin hyperlapsia). Kadangkala penyebabnya adalah hormon menghasilkan tumor (adenoma atau kanker) pada kelenjar. Kadangkala, virilization terjadi ketika kanker berada diluar kelenjar adrenalin memproduksi androgen.

Atlet yang menggunakan androgen dalam jumlah besar (anabolic steroid) untuk membesarkan otot besar bisa menimbulkan gejala-gejala pada virilization. Pembesaran kista pada ovarium bisa menyebabkan virilization, tetapi beberapa kasus hampir selalu ringan. Kadangkala kelainan pada enzim (protein) pada kelenjar adrenalin bisa menghasilkan virilization.

GEJALA

Gejala pada virilization termasuk rambut yang berlebihan pada wajah dan tubuh (hirsutism), kebotakan, jerawat, suara yang berat, pembesaran otot, dan peningkatan gairah seks. Pada wanita, rahim menyusut, pembesaran klitoris, payudara menjadi kecil, dan mens normal berhenti.

DIAGNOSA

Kombinasi pada perubahan tubuh membuat virilization secara relatif mudah bagi dokter untuk dikenali. Sebuah tes bisa memastikan kadar androgen pada darah. jika kadar tersebut sangat tinggi, tes tekanan deksametason bisa membantu memastikan jika masalah berasal dari kelenjar adrenalin dan apakah masalah nya adalah adenoma atau adrenalin hyperlapsia.

Jika masalahnya adalah adrenalin hyperlapsia, deksametason mencegah kelenjar adrenalin dari produksi androgen. Jika masalahnya adalah adenoma atau kanker, deksametason mengurangi produksi androgen hanya sebagian atau seluruhnya, dokter bisa melakukan computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) dilakukan untuk bisa melihat kelenjar adrenalin.

PENGOBATAN

Androgen menghasilkan adenoma dan kanker adrenalin biasanya diobati dengan pengangkatan kelenjar adrenalin yang mengandung tumor secara operasi. Untuk adrenalin hyperlapsia, jumlah kecil kortikosteroid, seperti deksametason, biasanya mengurangi produksi androgen. Virilization ringan disebabkan oleh kista ovarium bisa memerlukan pengobatan. Hal itu bisa diobati dengan obat-obatan yang merendahkan kadar testosteron bebas, seperti kontrasepsi oral atau menyumbat efek pada testosterone.

Tiroiditis Limfosotik Laten

Tiroiditis Limfosotik Laten

DEFINISI

Tiroiditis Limfositik Laten adalah peradangan pada kelenjar tiroid, yang disertai oleh penyusupan (infiltrasi) limfosit.

Penyakit ini paling sering menyerang wanita, terutama setelah melahirkan dan menyebabkan pembesaran tiroid tanpa disertai perlunakan.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui. Terjadi penyusupan limfosit (sejenis sel darah putih) ke dalam kelenjar tiroid.

GEJALA

Selama beberapa minggu sampai beberapa bulan, penderita mengalami hipertiroidisme yang diikuti oleh hipotiroidisme, sebelum akhirnya memiliki fungsi tiroid yang normal.

DIAGNOSA

Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya pembesaran kelenjar tiroid. Denyut nadi bisa meningkat.

Kadar T3 dan T4 dalam darah meningkat.

Biopsi kelenjar tiroid menunjukkan adanya infiltrasi limfosit.

PENGOBATAN

Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan khusus. Pengobatan diberikan untuk mengatasi hipertiroidisme maupun hipotiroidisme.

Beta bloker (misalnya Propanolol) seringkali merupakan satu-satunya obat yang diperlukan untuk mengobati gejala hipertiroidisme. Selama terjadinya hipotiroidisme, penderita menjalani terapi sulih hormon, biasanya tidak lebih dari beberapa bulan. Pada 10% penderita, hipotiroidisme menjadi menetap.

Monday, 16 September 2013

Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis autoimun)

Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis autoimun)

DEFINISI

Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis autoimun) adalah peradangan kelenjar tiroid yang sering menyebabkan hipotiroidisme.

Tiroiditis Hashimoto merupakan jenis tiroiditis yang paling sering ditemukan. Paling sering terjadi pada wanita usia lanjut dan cenderung diturunkan.

PENYEBAB

Untuk alasan yang tidak diketahui, tubuh melawan dirinya sendiri dalam suatu reaksi autoimun, membentuk antibodi yang menyerang kelenjar tiroid.

Penyakit ini 8 kali lebih sering terjadi pada wanita dan bisa terjadi pada orang-orang yang memiliki kelainan kromosom tertentu, seperti sindroma Turner, sindroma Down dan sindroma Kleinefelter.

GEJALA

Tiroiditis Hashimoto sering dimulai dengan pembesaran kelenjar tiroid yang tidakmenimbulkan nyeri atau rasa penuh di leher. Jika diraba, kelenjar terasa membesar, teksturnya seperti karet tetapi tidak lembut; kadang terasa berbenjol-benjol.

20% penderita memililki kelenjar tiroid yang kurang aktif, sisanya memiliki kelenjar yang berfungsi normal. Banyak penderita yang juga memiliki kelainan endokrin lainnya (seperti diabetes (kencing manis), kelenjar adrenal yang kurang aktif atau kelenjar paratiroid yang kurang aktif) dan penyakit autoimun lainnya (misalnya anemia pernisiosa, artritis rematoid, sindroma Sj?gren atau lupus eritematosus sistemik).

DIAGNOSA

Dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid pada contoh darah untuk menentukan apakah fungsi kelenjar masih normal.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan adanya antibodi yang menyerang kelenjar (antibodi antitiroid) di dalam darah.

PENGOBATAN

Tidak ada pengobatan khusus untuk tiroiditis Hashimoto. Sebagian besar penderita pada akhirnya akan mengalami hipotiroidisme dan harus menjalani terapi sulih hormon sepanjang hidupnya.

Hormon tiroid juga bisa digunakan untuk mengurangi pembesaran kelenjar tiroid.

Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)

Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)

DEFINISI Tiroiditis adalah suatu peradangan pada kelenjar tiroid, menyebabkan hipertiroidisme sementara yang seringkali diikuti oleh hipotiroidisme sementara atau sama sekali tidak terjadi perubahan dalam fungsi tiroid.

3 jenis tiroiditis:

1. Tiroiditis Hashimoto
2. Tiroiditis granulomatosa subakut
3. Tiroiditis limfositik laten.

Sunday, 15 September 2013

Tes Yodium Pada Kelenjar Thyroid

Tes Yodium Pada Kelenjar Thyroid

DEFINISI Dokter menyebut tes yodium pada kelenjar thyroid sebagai tes penyerapan yodium radioaktif digunkaan untuk mengevaluasi kelenjar thyroid. Kelenjar yang penting ini, terletak di leher, menghasilkan dua hormone utama pada system metabolisme tubuh.

Pada saat awal tes yodium pada kelenjar thyroid, Anda meminum kapsul atau cairan yang mengandung sejumlah kecil yodium radioaktif. Setelah ANda menelan yodium tersebut, sejumlah tertentu yodium radioaktif terakumulasi dalam kelenjar thyroid, mengidentifikasikan kemampuan thyroid untuk menyerap dan menahan yodium.

Tes yodium pada kelenjar thyroid digunakan untuk mendiagnosa dengan akurat adanya hipertiroidisme, suatu kondisi dimana thyroid terlalu aktif sehingga membebaskan hormonnya dalam jumlah yang terlalu banyak. Walau demikian, tes yodium pada kelenjar thyroid agak kurang akurat bagi diagnosa hipotiroidisme, suatu kondisi diamana thyroid kurang katif dan membebaskan hormone dalam jumlah yang terlalu sedikit.

Mengapa tes yodium pada kelenjar thyroid dilakukan?

Tes penyerapan yodium radioaktif dapat dilakukan dengan alasan sebagai berikut:

1. Untuk memeriksa fungsi kelenjar thyroid 2. Untuk membantu diagnosa hipertiroidisme atau hipotiroidisme 3. Untuk membantu membedakan antara enyakit Grave dan tumor yang menghasilkan hormone thyroid.

Apa yang seharusnya Anda ketahui sebelum tes yodium pada kelenjar thyroid?

1. Anda harus berpuasa setelah tengah malam pada alam sebelum tes yodium pada kelenjar thyroid. Pada awal tes yodium pada kelenjar thyroid, Anda akan mendapat yodium radioaktif dalam bentuk kapsul atay cairan. Enam jam kemudian, thyroid Anda discan. Delapan belas jam setelah scanning pertama, thyroid discan kembali. 2. Tes yodium pada kelenjar thyroid tidak menimbulkan rasa sakit dan Anda akan mendapatkan radioaktif dalam jumlah yang kecil yan tidak berbahaya. Haslnya dapat diperoleh dalam waktu 24 jam. 3. Perawat akan bertanya apakag Anda pernah disuntik yodium. Contohnya, Anda pera disuntik yodium bila Anda pernah menjalani tes sinar-X dimana dokter menyuntikkan cairan khusus, atau juga bila Anda menjalani scanning yang menggunakan yodium, atau menjalani pengobatan yang berhubungan dengan thyroid.

Apa yang terjadi selama tes yodium pada kelenjar thyroid?

1. Setelah Anda meminum yodium radioaktif, kelnjar thyroid discan setelah 6 jam dan kemudian setelah 24 jam. 2. Selama scanning, bagian depan leher Anda ditempatkan di depan lat yang endeteksi dan mengukur jumlah radioaktif dalam kelenjar thyroid.

Apa yangterjadi setelah tes yodium pada kelenjar thyroid?

Anda dapat maka dalam jumlah kecil makanan setelah minum yodium. Ketika prosedurnya selesai dilaksanakan Anda dapat kembal pada pola makan sehari-hari.

Apakah tes yodium pada kelenjar thyroid berisiko?

tes yodium pada kelenjar thyroid sebaiknya tidak dilakan sebelum masa kehamilan dan menyusui katrena radiasi dapat menyebabkan kerusakan pad aperkembangan bayi atau janin.

Apa yang dimaksud dengan hasil normal?

Setelah 6 jam, 3-16% dari jmlah yodium radioaktif terakumulasi dalam thyroid. Setelah 24 jam, akumulasi menjadi 8-29 %. Sisa yodium diekskresikan dalam urine.

Apa yang dimaksud dengan hasil abnormal?

Di bawah jumlah normal yodium mengidentifikasikan hipotiroidisme, thyroidisitis subakut atau kelebihan yodium. Di atas kadar normal mengidentifikasikan hipertiroidisme, thyroidisitis Hashimoto awal, hypoalbumnemia, pencernaan lithium, gondok kekurangan yodium.

Sistem Kekebalan Tubuh 2

Sistem Kekebalan Tubuh 2

DEFINISI

Sistem kekebalan tubuh dirancang untuk pertahanan tubuh melawan benda asing atau zat-zat kimia berbahaya yang menyerang. Beberapa zat-zat termasuk mikroorganisme (biasanya disebut kuman, seperti bakteri, virus, dan jamur), parasit (seperti cacing), sel kanker, dan bahkan organ dan jaringan yang ditransplantasi. Zat-zat yang merangsang reaksi kekebalan di dalam tubuh disebut antigen. Antigen bisa juga ada dengan sendirinya-misal, sebagai polen atau molekul makanan. Reaksi kekebalan normal terdiri dari mengenali antigen benda asing, mengerahkan kekuatan untuk bertahan melawan benda asing itu, dan menyerangnya.

Memahami sistem kekebalan tubuh Antibodi (immunoglobulin): Protein yang dihasilkan oleh limfosit dan berinteraksi dengan antigen khusus Antigen: Setiap zat yang bisa merangsang reaksi kekebalan Basofil: Sel darah putih yang melepaskan histamin (zat yang mempengaruhi reaksi alergi) dan yang menghasilkan zat untuk menarik neutropil dan eosinopil untuk ke tempat masalah. Sel: Bagian terkecil pada kehidupan organisme, terdiri dari nucleus dan sitoplasma yang dikelilingi oleh selaput Chemotaxis: Proses menarik sel karena zat kimia. Sistem komplemen: Kumpulan protein dengan berbagai fungsi kekebalan, seperti membunuh bakteri dan sel benda asing yang lain, membuat sel benda asing mudah bagi macrophages untuk mengidentifikasi dan mencernanya, penarikan macrophages dan neutropil ke daerah yang sulit, dan meningkatkan keefektifitasan pada antibodi. Sitokinesis (Cytokines): Pengantar sistem kekebalan, yang membantu mengatur reaksi kekebalan. Sel Dendrit: Sel darah putih yang biasanya menetap di jaringan dan yang membantu limfosit T untuk mengenal antigen benda asing. Eosinofil: Sel darah putih dapat mencerna bakteri dan sel benda asing lain, yang bisa menolong melumpuhkan dan membunuh parasit, yang berpartisipasi dalam reaksi alergi, dan yang membantu menghancurkan sel kanker. Helper T cell: Sel darah putih yang membantu limfosit B mengenali dan menghasilkan antibodi melawan antigen benda asing. Histocompatibility: Secara harafiah, kemampuan jaringan, ditentukan oleh antigen leukosit manusia (histocompatibility kompleks yang besar) dan digunakan untuk memastikan apakah transplantasi jaringan atau organ bisa diterima oleh penerima. Human leukocyte antigens (HLA): Kumpulan molekul yang ditempatkan di permukaan sel dan unik di setiap organisme, memampukan tubuh untuk membedakan dirinya dengan bukan dirinya, yang juga disebut major histocompatibility komples. Reaksi kekebalan: Reaksi pada sistem kekebalan terhadap antigen. Immunoglobulin: Sinonimnya antibodi. Interleukin: Tipe sekresi cytokine dengan beberapa sel darah putih untuk mempengaruhi sel darah putih lainnya. Killer (cytotoxic) T cell: Limfosit yang menuju benda asing atau sel yang tidak normal dan membunuhnya. Leukosit: Sel darah putih, seperti monocyte, neutropil, eosinophil, basophil, atau limfosit. Limfosit: Sel darah putih bertanggungjawab untuk kekebalan khusus, termasuk menghasilkan antibodi (oleh limfosit B) dan membedakan dirinya dengan bukan dirinya (oleh limfosit T). Makrofag: Sel besar yang diperoleh dari sel darah putih disebut monocyte yang mencerna bakteri dan sel benda asing lain, dan yang membantu sel darah putih mengidentifikasi mikroorganisme dan zat-zat benda asing lainnya. Major histocompatibility complex (MHC): Sinonim untuk antigen leukosit manusia. Mast cell: Sel pada jaringan yang melepaskan histamin dan zat lain yang berhubungan dengan reaksi alergi. Molekul: Sekelompok atom secara kimia dikombinasikan untuk membentuk zat kimia unik. Natural killer cell: Jenis limfosit yang, tidak sama dengan limfosit lain, siap dibentuk untuk membunuh mikroorganisme tertentu dan sel kanker. Neutrofil: Sel darah putih yang mencerna dan membunuh bakteri dan sel benda asing lain. Pagosit: Sel yang mencerna dan membunuh serangan mikroorganisme, sel lain, dan bagian-bagian sel. Pagositisis: Proses pada sel mencerna dan menyerang mikroorganisme, sel lain, atau bagian sel. Reseptor: Molekul pada permukaan sel atau bagian dalam sel yang mengijinkan hanya molekul yang sesuai sekali-seperti kunci yang sesuai dengan gembok-untuk mendampinginya. Suppressor T cell: Sel darah putih yang membantu akhir reaksi kekebalan.

Gangguan pada sistem kekebalan terjadi :

ketika tubuh menghasilkan reaksi kekebalan melawan dirinya sendiri (gangguan autoimun). ketika tubuh tidak dapat menghasilkan reaksi kekebalan yang tepat melawan serangan mikroorganisme (gangguan imunodefisiensi). ketika reaksi kekebalan normal terhadap antigen benda asing merusak jaringan-jaringan normal (reaksi alergi).

Baris pertama pada pertahanan melawan serangan adalah penghalang mekanik atau fisik ; kulit ; kornea pada mata ; dan selaput yang melapisi pernafasan ; dan saluran pencernaan, berkemih, dan saluran reproduksi. Selama penghalang ini tetap tidak rusak, banyak penyerang tidak dapat masuk ke dalamnya. Jika penghalang rusak-misalnya, jika luka terbakar berlebihan merusak banyak bagian kulit-resiko infeksi meningkat. Sebagai tambahan, penghalang bertahan dengan pengeluaran yang mengandung enzim yang bisa menghancurkan bakteri. Misal air mata pada mata dan sekresi pada saluran pencernaan dan vagina.

Lapisan selanjutnya pada pertahanan meliputi sel darah putih yang berjalan melalui pembuluh darah menuju jaringan, untuk dan menyerang mikroorganisme dan penyerang lainnya, pertahanan ini memiliki dua bagian. Bagian pertama, disebut kekebalan nonspesifik, meliputi beberapa jenis sel darah putih yang biasanya beraksi terhadap dirinya untuk menghancurkan penyerang-penyerang. Bagian kedua, disebut kekebalan khusus (adaptif), meliputi sel darah putih yang bekerja bersama untuk menghancurkan penghalang-penghalang. Beberapa sel ini tidak secara langssung menghancurkan penyerang-penyerang tetapi memampukan sel darah putih lainnya untuk mengenali dan menghancurkan penyerang-penyerang.

Kekebalan tidak khusus dan kekebalan khusus berinteraksi, mempengaruhi satu sama lain secara langsung atau melalui zat-zat yang menarik atau mengaktifkan sel lain pada sistem kekebalan-bagian pada langkah mobilisasi dalam pertahanan. Zat-zat ini termasuk sitokinesis (yang menyampaikan sistem kekebalan), antibodi, dan penyeimbang protein (yang membentuk sistem penyeimbang). Zat-zat ini tidak mengandung sel tetapi melarutkan cairan tubuh, seperti plasma, bagian cairan pada darah.

Untuk dapat menghancurkan penyerang, sistem kekebalan terlebih dahulu harus mengenali mereka. Dimana, sistem kekebalan harus bisa untuk membedakan apa yang bukan dirinya (benda asing) dari dirinya. Sistem kekebalan bisa membuat perbedaan ini karena semua sel telah mengidentifikasikan molekul pada permukaan mereka. Mikroorganiseme dikenali karena mereka unik, benda asing mengenali molekul pada permukaan mereka. Pada manusia, molekul pengenal disebut antigens leukosit manusia (HLA), atau major histocompatibility complex (MHC). Molekul HLA disebut antigen karena mereka menimbulkan reaksi kebal pada orang lain (biasanya, mereka tidak menimbulkan reaksi kebal pada orang yang telah memilikinya). Setiap orang memiliki antigen leukosit manusia yang unik. Sebuah sel dengan molekul pada permukaannya yang tidak teridentifikasi kepada mereka pada sel tubuhnya diidentifikasi oleh benda asing. Sistem kebal kemudian menyerang sel tersebut. Seperti suatu sel kemungkinan sebagai mikroorganisme, sel yang berasal dari jaringan yang ditranplantasikan, atau salah satu dari sel tubuh yang telah terinfeksi oleh serangan mikroorganisme..

Beberapa sel darah putih-limfosit B-mengenali penyerang secara langsung. Tetapi yang lainnya-limfosit T- membutuhkan bantuan dari sel lainnya pada sistem kekebalan-disebut sel antigen-presenting. Sel ini mencerna penyerang dan menguraikannya ke dalam bagian-bagian. Bagian-bagian antigen yang berasal dari penyerang tersebut kemudian �dihadirkan� dalam saluran dimana limfosit T bisa dikenali.

Bagaimana limfosit mengenali antigen

Limfosit T adalah bagian dari sistem pengendali kebal. Mereka berjalan melalui aliran darah dan sistem lymphatic, mencari zat-zat benda asing (antigen) di dalam tubuh. meskipun begitu, limfosit T tidak dapat mengenali antigen sampai telah diproses dan ‘dihadirkan’ ke limfosit T oleh sel darah putih lainnya, disebut sel antigen-presenting. Sel antigen-presenting terdiri dari sel dendritic (yang paling efektif), makrofag, dan limfosit B.

1. Dengan sendirinya, limfosit T tidak dapat mengenali antigen yang beredar di dalam tubuh. 2. Sel yang dapat memproses antigen, seperti sel dendritic, mencerna antigen. 3. Enzim di dalam sel antigen-processing memecah antigen ke dalam kepingan-kepingan. 4. Beberapa kepingan-kepingan antigen diangkut oleh molekul antigen leukosit manusia (HLA) sebagaimana mereka disusun di dalam sel antigen-processing. Kemudian molekul tersebut bersama dengan kepingan-kepingan antigen diantarkan ke permukaan sel. 5. Molekul khusus disebut sel-T penerima, yang diletakkan di permukaan pada limfosit T, dapat mengenali kepingan-kepingan antigen ketika hal ini digabungkan dan dihadirkan oleh Molekul HLA. Sel-T penerima kemudian bergabung dengan bagian molekul HLA menghadirkan bagian-bagian antigen, menyesuaikan seperti kunci dengan gemboknya.

Sistem kekebalan termasuk beberapa organ-organ sebagai tambahan untuk pembubaran sel sepanjang tubuh. Organ-organ ini dikelompokkan sebagai organ limfoid primer dan sekunder. Organ limfoid primer-kelenjar thymus dan tulang rawan-adalah tempat dimana sel darah putih dihasilkan. Pada kelenjar thymus, limfosit-sebuah jenis sel darah putih-yang dihasilkan dan dilatih untuk mengenali antigen asing dan mengabaikan antigen tubuh sendiri. (limfosit T adalah kritis untuk kekebalan khusus). Tulang rawan menghasilkan beberapa jenis sel darah putih, termasuk neutrophil, monocytes, dan limfosit B. Ketika diperlukan untuk pertahanan tubuh, sel darah putih digerakkan, sebagian besar dari tulang rawan. Mereka kemudian digerakkan ke dalam aliran darah dan mengalir kemanapun mereka perlu.

Sistem getah bening : membantu bertahan melawan infeksi. Sistem getah bening adalah bagian vital pada sistem kekebalan, sepanjang kelenjar thymus, tulang rawan, limpa, amandel, hati, usus, dan tambalan peyer pada usus kecil.

Sistem getah bening adalah jaringan pada batang getah bening dihubungkan dengan pembuluh darah getah bening. Sistem ini mengangkut getah bening. Cairan yang mengandung oksigen, protein, dan nutrisi lain yang terus merembes melalui dinding tipis pada kapiler ke dalam jaringan tubuh untuk menutrisi mereka. Beberapa cairan ini memasuki pembuluh darah getah bening untuk segera kembali ke aliran darah. Cairan tersebut juga mengangkut zat-zat asing (seperti bakteri), sel kanker, dan sel mati atau rusak yang kemungkinan hadir di jaringan menuju pembuluh getah bening. Getah bening juga mengandung banyak sel darah putih.

Semua bahan diangkut oleh getah bening melalui setidaknya satu batang getah bening, dimana zat-zat asing bisa disaring keluar dan dihancurkan sebelum cairan kembali ke aliran darah. Pada batang getah bening, sel darah putih bisa berkumpul, berinteraksi satu sama lain dan antigen, dan menghasilkan reaksi kekebalan terhadap zat-zat asing. Batang getah bening mengandung penghubung pada jaringan dimana limfosit dikemas dengan ketat. Mikroorganisme yang sangat berbahaya disaring melalui penghubung, kemudian diserang oleh limfosit dan macrophages (yang juga ada pada batang getah bening). Batang getah bening seringkali diikat di daerah dimana pembuluh darah getah bening bercabang, seperti leher, ketiak, dan kunci paha.

Organ limfoid sekunder termasuk limpa, batang getah bening, amandel, hati, usus, dan tambalan peyer pada usus kecil. Organ-organ ini menangkap mikroorganisme dan bahan-bahan asing lain dan menyediakan tempat untuk sel matang pada sistem kekebalan untuk mengumpulkan berinteraksi satu sama lain dan dengan bahan-bahan asing, dan menghasilkan reaksi sistem kekebalan.

Batang getah bening secara strategis diletakkan di dalam tubuh dan dihubungkan dengan jaringan pembuluh darah getah bening, yang bertindak sebagai sistem peredarah sistem kekebalan tubuh. Sistem getah bening mengangkut mikroorganisme, bahan-bahan asing lainnya, sel kanker, dan sel mati dan rusak dari jaringan menuju batang getah bening dan kemudian menuju aliran darah. batang getah bening adalah salah satu tempat pertama dimana sel kanker dapat menyebar. Dengan demikian, dokter seringkali meneliti batang getah bening untuk memastikan apakal kanker telah menyebar. Sel kanker pada batang getah bening menyebabkan batang tersebut bengkak. Batang getah bening bisa juga bengkak setelah infeksi, karena reaksi kekebalan terhadap infeksi dihasilkan di batang getah bening.

Saturday, 14 September 2013

Sindroma Sakit Eutiroid

Sindroma Sakit Eutiroid

DEFINISI Pada Sindroma Sakit Eutiroid, pemeriksaan tiroid menunjukkan kelainan, meskipun kelenjar tiroid berfungsi secara normal.

PENYEBAB Sindroma sakit eutiroid biasanya terjadi pada orang-orang yang menderita penyakit berat selain penyakit tiroid.

GEJALA Jika seseorang sakit, mengalami kekurangan gizi atau telah menjalani pembedahan, maka hormon tiroid T4 tidak dirubah menjadi T3. Akan tertimbun sejumlah besar hormon T3, yang merupakan hormon tiroid dalam bentuk tidak aktif. Meskipun T4 tidak dirubah menjadi T3, tetapi kelenjar tiroid tetap berfungsi dan mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh secara normal.

DIAGNOSA Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hormon T3 yang tinggi.

PENGOBATAN Karena tidak timbul masalah, maka tidak diperlukan pengobatan. Pemeriksaan laboratorium akan kembali normal jika penyakit penyebabnya berhasil diatasi.

Friday, 13 September 2013

Sindroma Neoplasia Endokrin Multipel

Sindroma Neoplasia Endokrin Multipel

DEFINISI Sindroma Neoplasia Endokrin Multipel adalah suatu penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tumor jika maupun tumor ganas tumbuh di beberapa kelenjar endokrin.

Tumor pada penyakit ini bisa timbul pada masa bayi maupun pada usia 70 tahun. Kelainan akibat neoplasia endokrin multipel terutama terjadi karena pembentukan hormon yang berlebihan oleh tumor.

Terdapat 3 macam pola penyakit neoplasia endokrin multipel, yaitu tipe I, IIA dan IIB.

GEJALA PENYAKIT TIPE I

Pada penyakit tipe I tumor tumbuh pada: Kelenjar paratiroid (kelenjar kecil yang terletak di dekat kelenjar tiroid) Pankreas Kelenjar hipofisa atau pada ketiga kelenjar tersebut.

Hampir semua penderita memiliki tumor pada kelenjar paratiroid; tumor ini menyebabkan pembentukan hormon paratiroid yang berlebihan (hiperparatiroidisme). Tingginya kadar hormon paratiroid biasanya akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah, kadang menyebabkan pembentukan batu ginjal.

Sebagian besar penderita penyakit tipe I juga memiliki tumor pada sel-sel pulau pankreas. Sekitar 40% dari tumor ini menghasilkan sejumlah besar insulin dan akibatnya kadar gula darah menjadi rendah (hipoglikemia), terutama jika penderita belum makan. Lebih dari separuh sel pulau pankreas menghasilkan gastrin dalam jumlah besar, yang mengirimkan sinyal ke lambung untuk menghasilkan sejumlah besar asam. Penderita biasanya mengalami ulkus peptikum yang seringkali mengalami perdarahan, terjadi perforasi dan isi lambung dimuntahkan ke dalam perut atau menyumbat lambung. Sering terjadi diarea dan tinja berlemak yang berbau busuk (stetore). Sel pulau pankreas lainnya bisa menghasilkan hormon lainnya, seperti polipeptida intestinal vasoaktif, yang bisa menyebabkan diare berat dan dehidrasi.

Pada sekitar sepertiga kasus, tumor sel pankreas bersifat ganas dan kadang menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tetapi kanker ini tumbuh lebih lambat diabandingkan kanker pankreas lainnya.

Sekitar duapertiga penderita memiliki tumor kelenjar hipofisa. 25% dari tumor ini menghasilkan hormon prolaktin, yang menyebabkan kelainan menstruasi pada wanita dan impotensi pada pria. 25% lainnya menghasilkan hormon pertumbuhan dan menyebabkan akromegali. Sejumlah kecil tumor hipofisa menghasilkan kortikotropin, yang menyebabkan tingginya kadar hormon kortikosteroid dan menyebabkan sindroma Cushing. Hampir 25% tumor yang tampaknya sama sekali tidak menghasilkan hormon. Beberapa tumor hipofisa menyebabkan sakit kepala, gangguan penglihatan dan penurunan fungsi kelenjar hipofisa.

Beberapa penderita penyakit I memiliki tumor kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal. Sejumlah kecil penderta memiliki tumor karsinoid. Penderita lainnya juga memiliki pertumbuhan berlemak yang bersifat jinak di bawah kulitnya (lipoma).

PENYAKIT TIPE IIA

Neoplasia endokrin multipel IIA bisa meliputi: Sejenis kanker tiroid yang jarang terjadi (karsinoma meduler) Feokromositoma (tumor kelenjar adrenal yang biasanya bersifat jinak) Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif.

Hampir semua penderita penyakit tipe IIA memiliki kanker tiroid meduler. Sekitar 50% memiliki feokromositoma, yang biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah karena menghasilkan epinefrin dan zat lainnya. Tekanan darah tinggi ini sifatnya bisa hilang-timbul atau menetap dan seringkali sangat berat.

Sekitar 25% penderita memiliki kelenjar paratiroid yang terlalu aktif dan menunjukkan gejala-gejala dari peningkatan kadar kalsium darah, yang bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal dan kadang gagal ginjal. Pada 25% lainnya, kelenjar paratiroid membesar tanpa disertai pembentukan sejumlah besar hormon paratiroid, sehingga tidak timbul gejal yang berhubungan dengan kadar kalsium yang tinggi.

PENYAKIT TIPE IIB

Neoplasia endokrin multipel tipe IIB bisa terdiri dari: Kanker tiroid meduler Feokromositoma Neuroma (pertumbuhan pada saraf). Beberapa penderita tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.

Kanker tiroid meduler cenderung terjadi pada usia dini dan telah dilaporkan terjadi pada bayi berusia 3 bulan. Kanker tiroid ini juga tumbuh dan menyebar lebih cepat dibandingkan dengan kanker tiroid pada penyakti tipe IIA.

Hampir semua penderita memiliki neuroma pada selaput lendirnya. Neuroma tampak sebagi benjolan yang mengkilat di sekitar bibir, lidah dan lapisan mulut. Neuroma juga bisa ditemukan di kelopak mata dan permukaan mata yang mengkilat, termasuk konjungtiva dan kornea. Bisa terjadi penebalan pada kelopak mata dan bibir.

Kelainan pada saluran pencernaan bisa menyebabkan sembelit dan diare. Kadang usus besar menjadi lebih besar (megakolon). Kelainan ini mungkin merupakanakibat dari pertumbuhan neuroma pada saraf-saraf pencernaan.

Seringkali terjadi kelainan tulang belakang, terutama pada lengkung tulang belakang dan kelainan pada tulang kaki dan tulang paha. Banyak penderita yang memiliki tulang anggota gerak yang panjang dan persendian yang longgar (sikap tubuh marfanoid, karena keadaan ini menyerupai sindroma Marfan).

PENGOBATAN Belum ada pengobatan untuk semua jenis neoplasia endorkin. Setiap tumor diobati secara individual, baik melalui pengangkatan maupun melalui perbaikan keseimbangan hormon.

Jika tidak diobati, kanker tiroid meduler bisa berakibat fatal. Karena itu hampir selalu dianjurkan untuk mengangkat kelenjar tiroid pada penderita penyakit tipe IIA yang memiliki feokromositoma atau hiperparatiroidisme. Pada penyakit tipe IIB, kanker tiroid meduler sangat agresif sehingga setelah diagnosis ditegakkan, kelenjar tiroid segera diangkat. Kanker ini tidak dapat diobati dengan yodium radioaktif.

Sindroma Empty Sella

Sindroma Empty Sella

DEFINISI

Kelenjar hipofisa sebagian dikelilingi oleh struktur bertulang yang disebut sella tursika. Jika kelenjar hipofisa tidak terlihat pada pemeriksaan CT scan atau MRI dari sella tursika, maka keadaan ini disebut Sindroma Empty Sella.

PENYEBAB

Sindroma empty sella primer terjadi jika suatu kelainan anatomis yang kecil diatas kelenjar hipofisa menyebabkan bertambahnya tekanan di dalam sella tursika sehingga kelenjar hipofisa merapat di sepanjang dinding sella. Seringkali ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan radiologis otak. Fungsi hipofisa biasanya normal dan tidak terdapat gejala. Pada 10-15% penderita, kadar hormon prolaktin sedikit meningkat dan ini bisa mempengaruhi fungsi indung telur dan buah zakar yang normal.

Jika penyebabnya adalah penyusutan kelenjar hipofisa akibat trauma (misalnya pembedahan, cedera kepala, terapi penyinaran), maka keadaan ini disebut sindroma empty sella sekunder. Penderita menunjukkan tanda dan gejala akibat hilangnya sebagian atau seluruh fungsi kelenjar hipofisa.

Sindroma empty sella paling sering ditemukan pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan atau menderita tekanan darah tinggi. Sindroma ini juga seringkali dihubungkan dengan kelainan fungsi kelenjar hipofisa pada anak-anak (misalnya kekurangan hormon pertumbuhan).

GEJALA

Gejala sindroma empty sella primer: - Seringkali tidak ditemukan gejala akibat hilangnya fungsi kelenjar - Kadang gejala timbul akibat peningkatan kadar hormon prolaktin - Menstruasi yang tidak teratur atau tidak terjadi menstruasi - Libido (nafsu birahi) yang rendah - Impotensia (disfungsi ereksi).

Gejala-gejala pada sindroma empty sella sekunder timbul akibat hilangnya fungsi kelenjar: - letih, lesu - tidak tahan terhadap cuaca dingin - nafsu makan berkurang - penurunan berat badan - nyeri perut - tekanan darah rendah - sakit kepala - gangguan penglihatan - jika sindroma ini terjadi pada masa pertumbuhan, maka tinggi badan biasanya pendek (<150 cm) - rambut ketiak atau rambut kemaluan mengalami kerontokan - wanita : terhentinya siklus menstruasi, kemandulan, kegagalan menyusui - pria : hasrat seksual menurun, rambut wajah atau rambut tubuh mengalami kerontokan - anak-anak : pertumbuhan badan dan perkembangan seksualnya lambat.

DIAGNOSA

Rontgen atau CT scan/MRI tulang tengkorak menunjukkan adanya pembesaran sella tursika dan tidak adanya gambaran kelenjar hipofisa.

PENGOBATAN

Pada sindroma empty sella primer, jika tidak timbul gejala, maka tidak perlu diberikan pengobatan khusus. Jika kadar prolaktin tinggi dan mengganggu fungsi indung telur maupun buah zakar, maka diberikan obat-obatan yang menekan pembentukan prolaktin (misalnya Bromocriptine ).

Penderita sindroma empty sella sekunder biasanya harus menjalani terapi sulih hormon.

Thursday, 12 September 2013

Sindroma Defisiensi Poliglanduler

Sindroma Defisiensi Poliglanduler

DEFINISI Sindroma Defisiensi Poliglanduler adalah keadaan-keadaan dimana beerapa kelenjar endokrin menjadi kurang aktif dan menghasilkan hormon dalam jumlah yang kurang dari normal.

PENYEBAB Sindroma defisiensi poliglanduler bisa merupakan suatu penyakit keturunan. Selain itu, penekanan aktivitas kelenjar endokrin bisa terjadi akibat: Reaksi autoimun yang menyebabkan peradangan dan menghancurkan sebagian atau seluruh kelenjar Infeksi Berkurangnya aliran darah yang menuju ke kelenjar Tumor.

Setelah sebuah kelenjar mengalami kerusakan, kelenjar lainnya juga sering mengalami kerusakan sehingga banyak kelenjar yang fungsinya menurun atau terhenti sama sekali (kegagalan kelenjar endokrin multipel).

GEJALA Gejalanya tergantung kepada kelenjar yang terkena. Hipotiroidisme terjadi jika kelenjar tiroid menghasilkan sedikit hormon tiroid. Jika kelenjar adrenal yang kurang aktif menghasilkan sedikit hormon kortikosteroid, maka akan terjadi penyakit Addison.

Berdasarkan saat timbulnya gejala (pada masa kanak-kanak atau dewasa) dan kelenjar yang terkena, sindroma defisiensi poliglanduler dikelompokkan ke dalam 3 golongan:

1. Sindroma defisiensi poliglanduler tipe 1 Biasanya terjadi pada masa kanak-kanak. Gambaran yang paling sering ditemui adalah hipoparatiroidisme (kelenjar paratiroid yang kurang aktif). Kedua tersering adalah penyakit Addison (kelenjar adrenal yang kurang aktif) dan infeksi jamur menahun (kandidiasis mukokutaneus kronis). Infeksi jamur kemungkinan terjadi karena penderita memiliki respon kekebalan yang tidak adekuat terhadap jamur yang biasa dan tidak menunjukkan reaksi yang normal untuk melawan infeksi. Kadang terjadi diabetes akibat pankreas yang kurang aktif menghasilkan insulin. Pada penderita seringkali terjadi hepatitis, batu empedu, kesulitan dalam menyerap makanan dan kebotakan dini.

2. Sindroma defisiensi poliglanduler tipe 2 Biasanya terjadi pada masa dewasa, sekitar usia 30an. Kelenjar adrenal selalu kurang aktif dan kelenjar tiroid sering kurang aktif. Beberapa penderita ada yang memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme). Penurunan fungsi pankreas menyebabkan berkurangnya jumlah insulin sehingga terjadi diabetes. Hipotiroidisme maupun infeksi jamur bukan merupakan bagian dari tipe 2.

3. Sindroma defisiensi poliglanduler tipe 3 Terjadi pada masa dewasa dan diduga merupakan stadium awal dari sindroma tipe 2. Seseorang dikatakan menderita sindroma defisiensi poliglanduler tipe 3 jika tidak ditemukan kelainan pada kelenjar adrenal yang disertai oleh 2 dari gejala-gejala berikut: - Hipotiroidisme - Diabetes - Anemia pernisiosa - Hilangnya pigmentasi kulit (vitiligo) - Kerontokan rambut (alopesia). Jika terjadi kegagalan kelenjar adrenal maka menjadi sindroma tipe 2.

DIAGNOSA Pemeriksaan darah digunakan untuk mengukur kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang bersangkutan.

PENGOBATAN Sindroma ini tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dilakukan terapi sulih hormon. Jika terjadi hipotiroidisme, maka diberikan hormon tiroid; jika kelenjar adrenal kurang aktif, diberikan kortikosteroid dan pada penderita diabetes diberikan insulin.

Terapi sulih hormon tidak dapat mengoreksi kemandulan atau kelainan lainnya yang disebabkan oleh kurang aktifnya kelanjar seksual (kelenjar gonad).

Scanning Ultrasonogarfi Pada Tiroid

Scanning Ultrasonogarfi Pada Tiroid

DEFINISI Scanning ultrasonografi pada tiroid membantu dokter menentukan bentuk dan ukuran kelenjar thyroid Anda. Gelombang ultrasonic diemisikan dari transduser yang menyerupai mikrofon diarahkan pada kelenjar thyroid dan dipantulkan kembali untuk menghasilkan citra struktur organ pada suatu monitor. Tes Scanning ultrasonografi pada tiroid bersifat noninvasive, yang berarti tidak terdapat benda-benda yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Setelah dokter menemukan suatu benjolan pada leher Anda, hasil scanning dengan ultrasonic dapat membantu membedakan antara kista dan tumor. Tes Scanning ultrasonografi pada tiroid juga digunakan untuk mengevaluasi yodium radioaktif.

Mengapa tes Scanning ultrasonografi pada tiroid dilakukan?

Scanning ultrasonografi pada tiroid dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut:

1. Untuk membantu dokter mengevaluasi struktur tiroid. 2. Untuk membedakan antara kista dan tumor. 3. Untuk memeriksa ukuran kelenjar tiroid selama terapi.

Apa yang seharusnya Anda ketahui sebelum tes Scanning ultrasonografi pada tiroid?

1. Anda tidak diminta untuk mengubah pola makan sebelum tes 2. Tes Scanning ultrasonografi pada tiroid berlangsung 30 menit, tidak menimbulkan rasa sakit dan aman. Hasilnya bisa didapatkan dalam waktu 24 jam.

Apa yang terjadi selama tes Scanning ultrasonografi pada tiroid?

1. Anda berbaring pada meja khusus dengan bantal di bawah bahu anda untuk merentangkan leher Anda. 2. Pada leher Ada dioleskan gel larut air. Teksnisi melewatkan scanner melintasi daerah di atas tiroid. 3. Citra pada monitor selanjutnya dibuat fotonya, seluruh pemeriksaan dilakukan oleh dokter.

Apa yang terjadi setelah tes Scanning ultrasonografi pada tiroid?

Perawat akan membersihkan gel di leher Anda.

Apa yang dimaksud dengan hasil normal?

Normalnya, hasil scanning tiroid menunjukkan keseragaman pola gelombang pantul pada seluruh kelenjar.

Apa yang dimaksud dengan hasil abnormal?

Kista muncul sebagai perbatasan yang rata, daerah bebas gelombang pantul dengan peningkatan transmisi suara. Ademoma dan kanker muncul sebagai tanda padatan dan mudah dikenali, atau sekali-kali diindikasikan sebagai daerah kista. Identifikasi tumor umumnya dilanjutkan dengan aspirasi cairan dengan jarum atau biopsi (pengambilan dan analisa jaringan) untuk menentukan keganasannya.

Scanning Pada Thyroid

Scanning Pada Thyroid

DEFINISI Scanning pada thyroid digunakan untuk menguji kelenjar thyroid setelah seseorang mencerna sejumlah kecil radionuklir yang mengandung yodium atau teknetium. Dalam waktu singkat, radionuklir mengemisikan radiasi. Jumlah radioaktif dalam kelenjar thyroid dideteksi dengan kamera khusus (yang disebut kamera gamma).

Dokter dapat memrintahkan scanning setelh ditemukan benjolan di daerah thyroid, pembesaran kelenjar thyroid atau suatu gondok asimetrikal.

Hal tersebut dilakuakn pada waktu yang bersamaan antara tes penyerapan thyroid radioaktif dan tes darah hormone thyroid.

Mengapa tes Scanning pada thyroid dilakukan?

Scanning pada thyroid dapat dilakuakn dengan alasan sebagai berikut:

1. Untuk memeriksa ukuran, struktur dan posisi kelenjar thyroid. 2. Untuk mengevaluasi fungsi thyroid bersama-sama tes lainnya.

Apa yang seharusnya Anda ketahui sebelum tes Scanning pada thyroid?

1. Anda akan mempelajari tes Scanning pada thyroid, termasuk siapa yang akan menjalankan, dan dimana. Tes Scanning pada thyroid berlangsung sekitar 30 menit, tetapi Anda diminta untuk menelan radionuklir 20-30 menit sebelumnya (jika digunakan teknetium) atau 24 jam sebelumnya (jika digunakan yodium). Anda diminta berpuasa setelah tengah malam sebelum tes jika digunakan yodium, jika digunkan teknetium hal tersebut tidak perlu dilakukan. 2. Perawat akan menanyakan pola makan dan pengobatan yang Anda gunakan. Pengobatan terhadap hormone thyroid dan sediaan yodium (larutan lugol, beberapa multivitamin dan sirop obat batuk) akan dihentikan selama 2-3 minggu sebelum tes Scanning pada thyroid, obat-obat pengencer dahak, steroid dan antihistamin akan dihentikan 1 minggu sebeum tes Scanning pada thyroid. 3. Jangan menggunakan garam beryodium 1 minggu sebelum tes Scanning pada thyroid, janga makan ikan laut selama permeriksaan. 4. Sebelum tes Scanning pada thyroid dilaksanakan, tanggalkan semua perhiasan, gigi palsu atau benda-benda lain yang dapat mempengaruhi proses scanning

Apa yang terjadi selama tes Scanning pada thyroid?

1. Anda berbaring terlentang dengan leher diregangkan. 2. Dokter atau teknisi menempatkan kamera gamma di atas leher Anda. 3. Kamera akan memproyeksikan citra kelenjar pada suatu monitor dan merekamnya pad afilm sinar-X. Dokter akan mengambil 3 citra dari depan, belakang, sisi kanan dan kiri.

Apa yang terjadi setelah tes Scanning pada thyroid?

Anda dapat kembali menggunakan obat-obat yang dihentikan selama tes, dan Anda dapat kembali pada pola makan sehari-hari.

Apakah tes Scanning pada thyroid berisiko?

Tes Scanning pada thyroidtida diberikan selama masa kehamilan dan menyusui karena radioaktif dapat merusak perkembangan janin dan bayi.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang normal?

Normalnya, hasil scanning memperlihatkan kelenjar thyroid dengan panjang sekitar 2 ini (5 cm) dan lebar 1 inci (2,5 cm). Kelenjar biasanya mempunyai 2 bagian yang disebut lobus dan berbentuk kupu-kupu. Pada orang-orang tertentu, terdapat lobus ketiga, hal ininormal.

Apa yang dimaksud dengan hasil yang abnormal?

Tes akan menunjukkan area thyroid yang terlalu banyak menyerap yodium. Are aini disebut hot spot. Temuan ini membutuhkan test-tes penanganan selanjutnya. Tes ini juga memperlihatkan daerah thyroid yang menyerap sedikiit yodium atau tidak menyerap sana sekali. Area ini disebut cold spot. Temuan ini membutuhkan scanning ultrasonografi untuk mengamti kista. Selain itu, suatu biopsy (pengambilan dan analisa jaringan) dari daerah cold spot untuk menjajagi lebih lanjut adanya kanker

Wednesday, 11 September 2013

Penyakit Addison

Penyakit Addison

DEFINISI

Pada penyakit Addison, kelenjar adrenalin kurang aktif, sehingga kekurangan hormon adrenal.

Penyakit Addison mungkin disebabkan oleh reaksi autoimun, kanker, infeksi, atau suatu penyakit lain. Orang dengan penyakit Addison merasa lemah, lelah, dan pusing kalau berdiri sesudah duduk atau berbaring dan mungkin menimbulkan spot pada kulit yang gelap. Dokter mengukur sodium dan kalium pada darah dan mengukur tingkat cortisol dan corticotropin untuk membuat diagnosa. Orang diberi corticosteroids dan cairan.

Penyakit Addison bisa terjadi pada umur berapa pun dan terjadi pada pria maupun wanita secara berimbang. Pada 70% dari orang dengan penyakit Addison, penyebab secara persis tidak diketahui, tetapi kelenjar adrenalin yang dipengaruhi oleh reaksi autoimun pada sistem antibodi menyerang dan menghancurkan kulit luar adrenal. pada 30% lainnya, kelenjar adrenalin dihancurkan oleh kanker, infeksi seperti TBC, atau penyakit lain yangterindidentifikasi. pada bayi dan anak, penyakit Addison mungkin disebabkan oleh kelainan genetik kelenjar adrenalin.

Kekurangan adrenal sekunder adalah masa yang diberikan pada penyakit yang menyerupai penyakit Addison. Pada penyakit ini, kelenjar adrenalin kurang aktif karena kelenjar di bawah otak tidak merangsang mereka, bukan karena kelenjar adrenalin sudah hancur atau dengan cara lain langsung gagal.

Ketika kelenjar adrenalin menjadi kurang aktif, mereka cenderung memproduksi hormon adrenal dengan jumlah yang tidak cukup sama sekali. Dengan begitu, penyakit Addison mempengaruhi keseimbangan air, sodium, dan kalium di badan, serta kemampuan badan untuk menguasai tekanan darah dan bereaksi terhadap tekanan. Selain itu, kehilangan androgen, seperti dehydroepiandrosterone (DHEA), mungkin menyebabkan kehilangan rambut di badan wanita. Pada laki-laki, testosterone dari testes dibuat lebih untuk kehilangan ini. DHEA mungkin mempunyai efek tambahan yang tidak berhubungan dengan androgen.

Ketika kelenjar adrenalin dihancurkan oleh infeksi atau kanker, medulla adrenal dan sumber epinephrine hilang. Tetapi, kehilangan ini tidak menyebabkan gejala.

Kekurangan aldosterone secara khusus menyebabkan badan mengeluarkan sodium yang banyak dan mempertahankan kalium, menyebabkan kadar sodium rendah dan kadar kalium tinggi di darah. Ginjal tidak dapat menahan air kencing, oleh sebab itu waktu penderita penyakit Addison minum terlalu banyak air atau kehilangan terlalu banyak sodium, kadar sodium di darah turun. Ketidakmampuan untuk menahan air kencing pada akhirnya membuat orang kencing secara berlebihan dan menjadi dehidrasi. Dehidrasi hebat dan kadar sodium yang rendah mengurangi volume darah dan bisa menyebabakn shock..

Kekurangan kortikosteroid menyebabkan sensitivitas yang ekstrim pada insulin sehingga kadar gula darah dapat turun hingga berbahaya (hypoglycemia). Kekurangan tersebut mencegah badan memproduksi karbohidrat dari protein, melawan infeksi dengan semestinya, dan mengontrol radang. Otot menjadi lemah, dan jantung pun bisa menjadi lemah dan tak dapat memompakan darah secara memadai. Kemudian, tekanan darah mungkin menjadi rendah yang berbahaya.

Orang dengan penyakit Addison tidak dapat menghasilkan kortiksteroid tambahan sewaktu mereka stressn. Mereka oleh karena itu rentan terhadap gejala dan komplikasi serius kalau dihadapkan dengan penyakitnya, kepenatan yang berlebih, luka hebat, pembedahan, atau, mungkin, stress psikologis yang hebat.

Pada penyakit Addison, kelenjar di bawah otak menghasilkan lebih banyak corticotropin di dalam usaha untuk merangsang kelenjar adrenalin. Corticotropin juga merangsang produksi melanin, oleh sebab itu kulit dan garis sepanjang mulut sering terbentuk pigmentasi yang gelap.

GEJALA

Segera sesudah penyakit Addison terjadi, orang merasa lemah, lelah, dan pusing kalau berdiri sesudah duduk atau berbaring. Masalah ini mungkin berkembang lambat laun dan tak kentara. Orang dengan penyakit Addison memiliki spot kulit yang gelap. Kegelapan mungkin nampaknya seperti karena sinar matahari, tetapi tampak pada kulit yang terpapar matahari secara tidak merata. Orang dengan kulit gelap pun bisa mengalami pigmentasi yang berlebihan, walaupun perubahan lebih sukar untuk diketahuii. Bintik-bintik hitam mungkin berkembang di balik dahi, muka, dan bahu, dan seorang kulit hitam kebiru-biruan pemudaran warna mungkin terjadi di seputar puting susu, bibir, mulut, dubur, kantung kemaluan, atau vagina.

kebanyakan orang kehilangan berat badan, menjadi dehidrasi, tidak mempunyai selera makan, dan berkembang manjadi sakit otot, mual, muntah, dan diare. Banyak menjadi tidak dapat mentolerir dingin. Kecuali kalau penyakit hebat, gejala cenderung menjadi nyata hanya selama stress. Periode hypoglycemia, dengan kecemasan dan sangat kelaparan untuk makanan asin, bisa terjadi, teristimewa pada anak.

Jika penyakit Addison tidak diobati, nyeri abdominal yang hebat, kelemahan yang sangat, tekanan darah yang teramat rendah, kegagalan ginjal, dan shock mungkin terjadi (krisis adrenal). Krisis adrenal sering terjadi jika badan mengalami tekanan, seperti kecelakaan, luka, pembedahan, atau infeksi hebat. Kematian dengan cepat mungkin mengikuti.

DIAGNOSA

Karena gejala mungkin mulainya dengan lambat dan tak kentara, dan karena tak ada satu tes laboratorium yang memberi hasil pasti pada stadium awal, dokter sering tidak mencurigai penyakit Addison pada awalnya. Kadang-kadang stress besar membuat gejala lebih nyata dan menimbulkan krisis.

Pemeriksaan darah mungkin memperlihatkan kadar sodium rendah dan kalium tinggi dan biasanya menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik. Dokter yang mencurigai penyakit Addisonmengukur kadar cortisol, yang mungkin rendah, dan kadar corticotropin, yang mungkin tinggi. Tetapi, dokter mungkin perlu menegaskan diagnosanya dengan mengukur kadar cortisol terlebih dahulu setelah pemberian satu injeksi corticotropin. Jika kadar cortisol rendah, tes lebih jauh diperlukan untuk memutuskan jika masalah adalah penyakit Addison atau kekurangan adrenal sekunder.

PENGOBATAN

Tanpa memperhatikan penyebabnya, penyakit Addison bisa mengancam hidup dan harus diobati dengan kortikosteroid dan cairan infuse ke dalam pembuluh darah. Biasanya, pengobatan bisa dimulai dengan hydrocortisone atau prednisone (kortikosteroid buatan) dengan pemberian oral. Tetapi, orang yang sakitnya parah perlu diberi cortisol dengan infus atau intramuskuler pada awalnya dan lalu tablet hydrocortisone. Karena tubuh biasanya menghasilkan cortisol paling banyak di pagi hari, pemberian Hydrocortisone juga sebaiknya diberikan dalam dosis terbagi, dengan dosis yang paling besar di pagi hari. Hydrocortisone harus diminum setiap hari sepanjang hidup penderita. Dosis hydrocortisone yang lebih besar diperlukan kalau tubuh stress, khususnya sakit, dan mungkin perlu untuk diberikan melalui injeksi jika orang mengalami diare hebat atau muntah.

Kebanyakan orang juga perlu untuk minum tablet Fludrocortisone setiap hari untuk membantu tubuh mengeluarkan secara normal sodium dan kalium. Testosterone tambahan biasanya tidak diperlukan, walaupun ada beberapa bukti bahwa penggantian dengan DHEA memperbaiki kualitas kehidupan. Walaupun pengobatan harus dilakukan seumur hidup, prognosisnya baik.

Pada orang yang menerima dosis besar corticosteroids, seperti Prednison , fungsi kelenjar adrenalin bisa tertekan. Tekanan ini terjadi karena dosis besar corticosteroids mencegah hypothalamus dan kelenjar di bawah otak yang menghasilkan hormon biasanya merangsang fungsi adrenal. Jika orang dengan tiba-tiba berhenti minum kortikosteroid, badan tidak bisa memulihkan fungsi adrenal dengan cukup cepat, dan sementara membuat kekurangan adrenal (kondisi mirip penyakit Addison). Juga, kalau stress terjadi, tubuh tidak dapat merangsang produksi kortikosteroid tambahan yang diperlukan. Oleh karena itu, dokter tidak pernah menghentikan penggunaan kortikosteroid secara tiba-tiba jika orang sudah minum obat lebih dari 2 atau 3 minggu.

Sebaliknya, dokter secara perlahan mengurangi (memperkecil) dosis dalam beberapa minggu dan kadang-kadang beberapa bulan. Juga, dosis mungkin perlu ditambahkan pada penderita yang menjadi sakit atau karena hala lain mengalami stess yang parah sewaktu minum kortikosteroid. Penggunaan kortikosteroid mungkin perlu dilanjutkan pada orang yang menjadi sakit atau mengalami stress yang parah dalam beberapa minggu sewaktu dosis kortikosteroid yang diperkecil atau dihentikan.

CARA MEMBUAT MASKER MADU

Cara membuat masker madu Cara membuat masker madu

cara membuat masker madu dan jeruk nipis

Tips membuat masker madu untuk wajah dan cara membuat masker madu dan telur

Berikut ini adalah Tips Cara membuat masker madu

Tuangkan madu murni ke dalam panci, dengan api kecil. manfaat madu murni agar tidak berdampak negative pada kulit wajah Kemudian setelah madu dituangkan ke panci, kamu tim madu tersebut Ambil buah ketimun dan parut buah ketimun agar nantinya bisa bercampur dengan madu Tambahan putih telur dan campurkan sekitar dua sendok makan Kemudian aduk-aduk hingga membentuk adonan kental y Setelah itu matikan api dan diamkan adonan tersebut hingga dingin agar nantinya tidak berbahaya jika dioleskan kepada kulit wajah Cara membuat masker madu pun selesai sudah cara menggunakan masker madu tersebut adalah dengan mengoleskannya ke keseluruhan wajah Kemudian diamkan hingga masker madu mengering sekitar tiga puluh menit Setelah itu bilas wajah hingga bersih Lakukan rutin setidaknya seminggu sekali untuk mendapatkan kulit wjaah yang kencang dan halus

Tuesday, 10 September 2013

Kelenjar Tiroid

Kelenjar Tiroid

DEFINISI Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara:

1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein 2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.

Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat.

Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu eleman yang terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.

Tubuh memiliki mekanisme yang runit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik.

Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:

1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh. 2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin (T3). Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.

Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu. Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil.

Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus bekerjasama secara benar: - hipotalamus - kelenjar hipofisa - hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4 menjadi T3 di dalam hati serta organ lainnya).

GEJALA Gejala-gejala penyakit tiroid

Hipertiroidisme Hipotiroidisme

Denyut jantung yg cepat Denyut nadi yg lambat

Tekanan darah tinggi Suara serak

Kulit lembat & berkeringat banyak

Berbicara menjadi lambat

Gemetaran Alis mata rontok

Gelisah Kelopak mata turun

Nafsu makan bertambah disertai penambahan berat badan

Tidak tahan cuaca dingin

Sulit tidur Sembelit

Sering buang air besar & diare

Penambahan berat badan

Lemah Rambut kering, tipis, kasar

Kulit diatas tulang kering menonjol & menebal

Kulit kering, bersisik, tebal, kasar Kulit diatas tulang kering menebal & menonjol

Mata membengkak, memerah & menonjol

Sindroma terowongan karpal

Mata peka terhadap cahaya Kebingungan

Mata seakan menatap Depresi

Kebingungan Demensia

DIAGNOSA Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium. Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar TSH di dalam darah. Hormon ini merangsang kelenjar tiroid, karena itu jika kelenjar tiroid kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi; sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif , maka kadar hormon ini rendah.

Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah. Tetapi bisa juga dilakukan pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin, karena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon tiroid total. Penderita penyakit ginjal, beberapa penyakit keturunan atau pemakaian steroid anabolik memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang rendah. Sebaliknya, wanita hamil, pemakai pil KB atau estrogen lainnya, penderita hepatitis stadium awal dan beberapa penyakit lainnya, memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang tinggi.

Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan pada kelenjar tiroid. Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG, untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat. Skening kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium, bisa menunjukkan kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Skening tiroid juga bisa membantu menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu aktif atau kurang aktif.

Jika masih belum yakin apakah kelainannya terletak pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa, maka dilakukan pemeriksaan perangsangan fungsional. Pada salah satu dari pemeriksaan ini dilakukan penyuntikan thyrotropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa.

Kelenjar Hipofisa

Kelenjar Hipofisa

DEFINISI Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang. Jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan.

Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa. Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior (belakang). Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.

Lobus anterior menghasilkan hormon yang pada akhirnya mengendalikan fungsi: Kelenjar tiroid, kelenjar adrenal dan organ reproduksi (indung telur dan buah zakar) Laktasi (pembentukan susu oleh payudara) Pertumbuhan seluruh tubuh. Adenohipofisa juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menghambat sensasi nyeri.

Hipofisa posterior menghasilkan hormon yang berfungsi: Mengatur keseimbangan air Merangsang pengeluaran air susu dari payudara wanita yang menyusui Merangsang kontraksi rahim.

Dengan mengetahui kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa (kelenjar target), maka hipotalamus atau hipofisa bisa menentukan berapa banyak perangsangan atau penekanan yang diperlukan oleh hipofisa sesuai dengan aktivitas kelenjar target. Hormon yang dihasilkan oleh hipofisa (dan hipotalamus) tidak semuanya dilepaskan terus menerus. Sebagian besar dilepaskan setiap 1-3 jam dengan pergantian periode aktif dan tidak aktif. Beberapa hormon (misalnya kortikotropin yang berfungsi mengendalikan kelenjar adrenal, hormon pertumbuhan yang mengendalikan pertumbuhan dan prolaktin yang mengendalikan pembuatan air susu) mengikuti suatu irama yang teratur, yaitu kadarnya meningkat dan menurun sepanjang hari, biasanya mencapai puncaknya sesaat sebelum bangun dan turun sampai kadar terendah sesaat sebelum tidur. Kadar hormon lainnya bervariasi, tergantung kepada beberapa faktor. Pada wanita, kadar LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone) yang mengendalikan fungsi reproduksi, bervariasi selama siklus menstruasi. Terlalu banyak atau terlalu sedikitnya satu atau lebih hormon hipofisa menyebabkan sejumlah gejala yang bervariasi.

FUNGSI HIPOFISA ANTERIOR

Lobus anterior merupakan 80% dari berat kelenjar hipofisa. Bagian ini melepaskan hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan fisik yang normal atau merangsang aktivitas kelenjar adrenal, kelenjar tiroid serta indung telur atau buah zakar. Jika hormon yang dilepaskan terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka kelenjar endokrin lainnya juga akanmelepaskan hormon yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Salah satu hormon yang dilepaskan oleh lobus anterior adalah kortikotropin (ACTH, adenocorticotropic hormone), yang merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol dan beberapa steroid yang menyerupai testosteron (androgenik). Tanpa kortikotropin, kelenjar adrenal akan mengkisut (atrofi) dan berhenti menghasilkan kortisol, sehingga terjadi kegagalan kelenjar adrenal.

Beberapa hormon lainnya dihasilkan secara bersamaan dengan kortikotropin, yaitu beta-melanocyte stimulating hormone, yang mengendalikan pigmentasi kulit serta enkefalin dan endorfin, yang mengendalikan persepsi nyeri, suasana hati dan kesiagaan.

TSH (thyroid-stimulating hormone) juga dihasilkan oleh lobus anterior dan berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Terlalu banyak TSH menyebabkan pembentukan tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme), terlalu sedikit TSH menyebakbn berkurangnya pembentukan hormon tiroid (hipotiroidisme).

2 hormon lainnya yang dihasilkan oleh lobus anterior adalah LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone). Keduanya merupakan gonadotropin, berfungsi merangsang indung telur dan buah zakar. Pada wanita, kedua hormon ini merangsang pembentukan estrogen dan progesteron serta merangsang pelepasan sel telur setiap bulannya dari indung telur. Pada pria, LH merangsang buah zakar untuk menghasilkan testosteron dan FSH merangsang pembentukan sperma.

Salah satu hormon terpenting yang dihasilkan oleh lobus anterior adalah hormon pertumbuhan, yang merangsang pertumbuhan otot dan tulang serta membantu mengatur metabolisme. Hormon pertumbuhan dapat meningkatkan aliran gula ke otot dan lemak, merangsang pembentukan protein di hati dan otot serta memperlambat pembentukan jaringan lemak. Efek jangka panjang dari hormon pertumbuhan adalah menghambat pengambilan dan pemakaian gula sehingga kadar gula darah meningkat dan meningkatkan pembentukan lemak dan kadar lemak dalam darah. Kedua efek tersebut sangat penting karena tubuh harus menyesuaikan diri dengan kekurangan makanan ketika berpuasa. Bersamaan dengan kortisol, hormon pertumbuhan membantu mempertahankan kadar gula darah untuk otak dan memindahkan lemak, sehingga sel-sel tubuha lainnya dapat menggunakannya sebagai cadangan sumber energi. Pada berbagai kasus, hormon pertumbuhan tampaknya bekerja dengan cara mengaktifkan sejumlah faktor pertumbuhan, yang paling penting adalah faktor pertumbuhan yang menyerupai insulin (IGF-1, insulin-klike growth factor).

FUNGSI LOBUS POSTERIOR

Lobus posterior hanya menghasilkan 2 macam hormon, yaitu hormon antidiuretik dan oksitosin. Sesungguhnya kedua hormon ini dihasilkan oleh sel-sel saraf di dalam hipotalamus; sel-sel saraf ini memiliki tonjolan-tonjolan (akson) yang mengarah ke hipofisa posterior, dimana hormon ini dilepaskan. Hormon antidiuretik dan oksitosin tidak merangsang kelenjar endokrin lainnya, tetapi langsung mempengaruhi organ target.

Hormon antidiuretik (disebut juga vasopresin) meningkatkan penahanan air oleh ginjal. Hormon ini membantu tubuh menahan jumlah air yang memadai. Jika terjadi dehidrasi, maka reseptor khusus di jantung, paru-paru. Otak dan aorta, mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak hormon antidiuretik. Kadar elektrolit (misalnya natrium, klorida dan kalium) dalam darah harus dipertahankan dalam angka tertentu agar sel-sel berfungsi secara normal. Kadar elektrolit yang tinggi (yang dirasakan oleh otak) akan merangsang pelepasan hormon antidiuretik. Pelepasan hormon antidiuretik juga dirangsang oleh nyeri, stress, olah raga, kadar gula darah yang rendah, angiotensin, prostaglandin dan obat-obat tertentu (misalnya klorpropamid, obat-obat kolinergik dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati asma dan emfisema).

Alkohol, steroid tertentu dan beberapa zat lainnya menekan pembentukan hormon antidiuretik. Kekurangan hormon ini menyebabkan diabetes insipidus, yaitu suatu keadaan dimana ginjal terlalu banyak membuang air. Kadang hormon antidiuretik diproduksi secara berlebihan, misalnya pada SIADH (syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone). Pada SIADH, kadar hormon antidiuretik terlalu tinggi sehingga tubuh menahan air dan kadar beberapa elektrolit dalam darah (misalnya natrium) menurun. Sindroma ini terjadi pada penderita gagal jantung dan penderita penyakit hipotalamus. Kadang hormon antidiuretik dibuat diluar hipofisa, terutama oleh beberapa kanker paru-paru. Karena itu jika ditemukan kadar hormon antidiuretik yang tinggi, selain dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi kelenjar hipofisa, juga dilakukan pemeriksaan terhadap kanker.

Oksitosin menyebabkan kontraksi rahim selama proses persalinan dan segera setelah persalinan untuk mencegah perdarahan. Oksitosin juga merangsang kontraksi sel-sel tertentu di payudara yang mengelilingi kelenjar susu. Pengisapan puting susu merangsang pelepasan oksitosin oleh hipofisa. Sel-sel di dalam payudara berkontraksi, sehingga air susu mengalir dari dalam payudara ke puting susu.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa

Hormon Organ target

Hormon antidiuretik Ginjal

Beta-melanocyte stimulating hormone Kulit

Kortikotropin Kelenjar adrenal

Endorfin Otak

Enkefalin Otak

FSH Indung telur atau buah zakar

Hormon pertumbuhan Otot & tulang

LH Indung telur atau buah zakar

Oksitosin Rahim & kelenjar susu

Prolaktin Kelenjar susu

TSH Kelenjar tiroid

Kelenjar Adrenal Yang Terlalu Aktif

Kelenjar Adrenal Yang Terlalu Aktif

DEFINISI

Kelenjar adrenal bisa menghasilkan terlalu banyak hormon. Penyebabnya bisa merupakan perubahan dalam kelenjar adrenal sendiri atau perangsangan yang berlebihan oleh kelenjar hipofisa. Gejala dan pengobatannya tergantung kepada jenis hormon yang terlalu banyak diproduksi, apakah hormon steroid androgenik, kortikosteroid atau aldosteron.

KELEBIHAN STEROID ANDROGENIK

Kelebihan steroid androgenik (testosteron dan sejenisnya) merupakan suatu keadaan yang menyebabkan virilisasi, dimana terjadi perkembangan ciri kejantanan yang berlebihan, baik pada pria maupun wanita.

Sering terjadi kelebihan androgen yang bersifat ringan, tetapi hanya menyebabkan meningkatnya pertumbuhan rambut (hirsutisme). Virilisasi yang sejati jarang terjadi, hanya sekitar 1-2 kasus pada setiap 100.000 wanita.

Gejala dari virilisasi adalah:

pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh kebotakan jerawat suara menjadi lebih berat otot membesar. Pada wanita, rahim mengkisut, klitoris membesar, payudara mengecil dan siklus menstruasi berhenti. Pria dan wanita bisa mengalami peningkatan gairah seksual.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Suatu pemeriksaan bisa dilakukan untuk menentukan kadar steroid androgenik dalam air kemih. Jika kadarnya tinggi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan penekanan deksametason untuk membantu menentukan penyebabnya, apakah suatu kanker, tumor jinak (adenoma) atau pembesaran korteks adrenal (hiperplasia adrenal).

Untuk mendapatkan gambaran mengenai kelenjar adrenal dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI.

Adenoma penghasil androgen dan kanker adrenal biasanya diatasi dengan mengangkat kelenjar adrenal. Pada hiperplasia adrenal diberikan sejumlah kecil kortikosteroid (misalnya deksametason) , yang biasanya akan mengurangi pembentukan steroid androgenik. Tetapi jika dosis yang diberikan terlalu tinggi, obat ini juga bisa menyebabkan sindroma Cushing.

KELEBIHAN KORTIKOSTEROID

Pemaparan kortikosteroid yang berlebihan, apakah akibat kelebihan pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar adrenal atau akibat pemberian kortikosteroid yang berlebihan oleh dokter, menyebabkan sindroma Cushing.

Suatu kelainan pada kelenjar hipofisa (misalnya tumor) bisa menyebabkan pembentukan kortikotropin yang berlebihan (kortikotropin adalah hormon yang mengendalikan kelenjar adrenal). Karsinoma sel kecil di paru-paru dan tumor lainnya diluar kelenjar hipofisa juga bisa menghasilkan kortikotropin (keadaan ini disebut sindroma kortikotropin ektopik). Sindroma ini merupakan penyebab tersering dari fungsi korteks adrenal yang berlebihan.

Meskipun kadar kortikotropin rendah, kadang kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar kortikosteroid. Hal ini terjadi jika suatu tumor jinak (adenoma) telah tumbuh di dalam kelenjar adrenal.

Kortikosteroid merubah jumlah dan penyebaran lemak tubuh, karena itu penderita sindroma Cushing biasanya memiliki wajah yang lebar dan bulat (moon face). Lemak yang berlebihan ditemukan di seluruh batang tubuh dan terutama di puncak punggung (buffalo hump, punuk kerbau). Jari-jari tangan, tangan dan kaki biasanya menjadi ramping. Otot kehilangan massanya, sehingga menjadi lemah. Kulit menipis, mudah memar dan jika mengalami luka akan sukar sembuh. Diatas perut terbentuk goresan keunguan yang menyerupai tanda peregangan.

Lama-lama tingginya kadar kortikosteroid akan meningkatkan tekanan darah, melemahkan tulang (osteoporosis) dan mengurangi perlawanan terhadap infeksi. Resiko terjadinya batu ginjal dan diabetes meningkat dan bisa terjadi perubahan mental (misalnya depresi dan halusinasi). Penderita wanita biasanya memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Anak-anak mengalami pertumbuhan yang lambat dan tetap pendek. Pada beberapa penderita, kelenjar adrenal juga menghasilkan sejumlah besar steroid androgenik, sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, kebotakan dan peningkatan gairah seksual.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan darah (untuk mengetahui kadar kortisol). Dalam keadaan normal, pada pagi hari kadar kortisol adalah tinggi dan kemudian menurun. Pada sindroma Cushing, kadar kortisol pada pagi hari sangat tinggi dan sesudahnya tidak menurun. Bisa juga dilakukan pengukuran kadar kortisol dalam air kemih.

Jika kadar kortisol tinggi, dilakukan tes penekanan deksametason. Deksametason mampu menekan kelenjar hipofisa sehingga mengurangi perangsangan kelenjar adrenal. Dilakukan pemeriksaan kortisol pada air kemih. Lalu diberikan deksametason dan kadar kortisol dalam air kemih diukur kembali. Jika penyebabnya adalah perangsangan hipofisa, maka kadar kortisol akan menurun; jika penyebabnya adalah perangsangan diluar hipofisa atau suatu tumor adrenal, maka kadar kortisol tetap tinggi.

Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk memperkuat diagnosis adalah CT scan atau MRI kelenjar hipofisa dan kelenjar adrenal, serta rontgen dada atau CT scan paru-paru.

Tumor hipofisa bisa diangkat atau dihancurkan melalui pembedahan atau terapi penyinaran. Adenoma kelenjar adrenal seringkali dapat diangkat melalui pembedahan. Jika pengobatan ini tidak efektif atau jika terdapat tumor, maka kedua kelenjar adrenal harus diangkat. Jika kedua kelenjar adrenal atau sebagian dari kelenjar adrenal diangkat, maka penderita harus mengkonsumsi kortikosteroid sepanjang hidupnya.

5-10% penderita yang kedua kelenjar adrenalnya telah diangkat mengalami sindroma Nelson. Kelenjar hipofisa membesar dan menghasilkan sejumlah besar kortikotropin serta hormon lainnya (misalnya melanocyte-stimulating hormone yang akan mempergelap warna kulit). Jika diperlukan, sindroma Nelson bisa diobati dengan terapi penyinaran atau pengangkatan kelenjar hipofisa.

KELEBIHAN ALDOSTERON

Kelebihan aldosteron (aldosteronisme) merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi kadar natrium, kalium, bikarbonat dan klorida dalam darah, yang menyebabkan tekanan darah tinggi, kelemahan dan kadang kelumpuhan perioidik.

Aldosteron adalah hormon yang dihasilkan dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal, memberikan sinyal kepada ginjal untuk membuang lebih sedikit natrium dan lebih banyak kalium. Pembentukan aldosteron sebagian diatur oleh kortikotropin pada hipofisa dan sebagian lagi oleh mekanisme kontrol pada ginjal (sistem renin-angiotensin-aldosteron). Renin adalah enzim yang dihasilkan di dalam ginjal dan bertugas mengendalikan pengaktivan hormon angiotensin, yang merangsang pembentukan aldosteron oleh kelenjar adrenal.

Hiperaldosteronisme bisa disebabkan oleh suatu tumor (biasanya jinak) pada kelenjar adrenal (suatu keadaan yang disebut sindroma Conn). Kadang hiperaldosteronisme merupakan respon terhadap penyakit tertentu. Misalnya kelenjar adrenal melepaskan sejumlah besar aldosteron jika tekanan darah sangat tinggi atau jika arteri yang membawa darah ke ginjal menyempit.

Hiperaldosteronisme bisa menyebabkan rendahnya kadar kalium, sehingga terjadi kelemahan, kesemutan, kejang otot dan kelumpuhan. Sistem saraf bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa penderita merasakan haus yang berlebihan dan sering berkemih, dan penderita lainnya ada yang mengalami perubahan kepribadian. Gejala hiperaldosteronisme juga berhubungan dengan pemakaian kayu manis, yang mengandung zat kimia yang sangat menyerupai aldosteron. Kadang seseorang yang makan permen dengan rasa kayu manis dalam jumlah yang sangat banyak bisa mengalami semua gejala dari hiperaldosteronisme.

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar natrium, kalium dan aldosteron. Pemeriksan EKG bisa menunjukkan adanya kelainan yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalium. Untuk mengetahui adanya kanker atau adenoma, dilakukan pemeriksaan CT scan dan MRI atau pembedahan eksplorasi.

Jika ditemukan suatu pertumbuhan, biasanya segera diangkat. Setelah suatu adenoma diangkat, tekanan darah akan kembali normal dan gejala lainnya menghilang. Jika tidak ditemukan tumor dan seluruh kelenjar terlalu aktif, maka jika sebagian kelenjar adrenal diangkat tidak dapat mengendalikan tekanan darah tinggi dan jika seluruh kelenjar diangkat akan mengakibatkan insufisiensi adrenal.

Spironolactone biasanya bisa mengendalikan gejala dan bisa diberikan obat anti-hipertensi.